Jenistarian ini hanya menggunakan satu pijakan gerak saja. Tarian ini hanya diketahui secara terbatas oleh masyarakat Jawa Barat saja. Tarian manuk dadali masih belum memiliki ciri khas kostum atau busana. Nama tarian ini tidak unik sebab masih mengambil dari judul lagu pengiringnya. Tarian ini masih belum memiliki patokan gerakan yang paten
Geraknyayang lembut menjadi ciri khas gerak tari jawa. Gerak adalah subtansi baku dari Nama musik arubana (rebana), berasal dari daerah nusa tenggara barat, nama upacara adat ziki (zikir) Biasanya alat musik yang satu ini mempunyai fungsi sebagai pengatur suatu irama lagu. 1) sikap badan dalam melakukan gerak tari.
EksplorasiTari Pendet Sebagai Media Belajar Dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Budaya Skripsi. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689-1699.
Warnabulunya hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan khas: tersusun dari dua nada. Ciri-ciri khusus dari ayam bekisar yang paling menonjol adalah bentuk bulu leher yang ujungnya bulat/lonjong bukan lancip. Jika dibandingkan dengan ayam jago biasa maka akan terlihat jelas.
Setiaptari tradisional di Indonesia maupun mancanegara memiliki keunikan motif dan ragam gerak yang menjadi ciri khas untuk tarian tersebut. Namun demikian, melakukan ragam gerak tradisional haruslah sesuai dengan kaidah yang berlaku dan sesuai tarian berasal. Contoh tari tradisi yang dilakukan secara adalah tari Payung dari Sumatra Barat
Perlukalian ketahui bahwa gerak tari memiliki bentuk yang beraneka ragam. Setiap tarian memiliki ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing. Sehingga gerak tari tidak hanya terpaku pada gerak tari baku melainkan gerak tari dapat dikembangkan menjadi gerak tari kreasi. Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Sumber : Dok.
fnh0h. - Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, merupakan definisi dari tari tradisional. Tari tradisional merupakan hasil ekspresi manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. Dilansir dari Authentic Indonesia, tari tradisional adalah tarian yang merupakan perwujudan budaya di suatu daerah. Di Indonesia memiliki lebih dari 300 jenis tarian tradisional di berbagai daerah. Karya tari yang dihasilkan sangat sederhana baik dari sisi gerak, busana, atau iringan. Ciri-ciri tari tradisional Beberapa ciri-ciri tari tradisional, sebagai berikut Menggunakan pakaian khas daerah Menggunakan musik tradisional Menggunakan perlengkapan tari Memiliki aturan khusus dalam penyelenggaraan tari Mengandung filosofi khas daerah Berhubungan erat dengan budaya daerah Pola gerakannya khas dan pakem Diajarkan secara turun-temurun Baca juga Perbedaan Tari Tradisional dengan Tari Kreasi Baru Ragam gerak tari tradisional Dilansir dari buku Koreografi Seni Tari Berkarakter 2019 oleh Arina, gerak tari dibedakan menjadi dua, yakni Gerak murni, gerakan penari yang tidak memiliki arti tertentu. Gerak bermakna, gerakan yang mengandung arti atau maksud tertentu. Ragam gerak pada tari tradisional banyak menggunakan imitatif dan ekspresif menirukan emosi dan kegiatan dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ragam gerak tari tradisional di antaranya Gerak kaki Gerak kaki menjadi dasar gerak tari, berikut contohnya Duduk deku, gerakan melipat kedua bagian kaki ke dalam Mincid, gerakan gabungan dari kepala, tangan, dan kaki secara bersamaan Sirig, menggoyangkan kedua kaki secara bersamaan Jinjit, menapak pada ujung kaki kembar, tekukan kaki pada pergelangan, lutut, dan pangkal paha. Gerak telapak kaki Berperan penting dalam pelaksanaan sikap dan gerak kaki. Dasar sikap kaki yang utama adalah Sikap telapak kaki rapat kembar Sikap telapak kaki rapat silang Sikap telapak kaki renggang silang Sikap telapak kaki rapat siku Sikap telapak kaki renggang Baca juga Perbedaan Tari Modern dan Tari Tradisional Gerak tangan Gerakan ini menjadi ciri yang menonjol pada sebuah tari tradisional. Beberapa contoh ragam tari tradisional untuk gerak tangan, yaitu Tumpang tali, gerakan dua tangan yang disilangkan Sembah, gerakan untuk menunjukkan rasa hormat Capang, gerakan membengkokan salah satu tangan Lontang, gerakan mengayunkan tangan kanan dan kiri Gerak kepala Selain menjadi pelengkap pada gerak, juga dapat memperkuat suatu sikap atau gerak. Kepala menjadi salah satu anggota tubuh yang cukup penting. Beberapa gerak kepala, adalah Kadet, gerakan kepala dan diikuti menarik dagu Gedug angka delapan, gerak kepala yang fokus pada lagu Gedug, gerakan kepala tegak dan digerak ke samping kanan-kiri Gerak mata Sebagai pelengkap gerak kepala. Beberapa contoh gerak mata, yaitu Gerak mata lurus ke samping mengerling Gerak mata lurus ke bawah Gerak mata menyudut ke kanan atas dan bawah Gerak mata menyudut ke kiri atas dan bawah Baca juga 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Oleh Juni Tri Setiyono, Guru SDN Danawarih 03, Tegal, Jawa Tengah - Indonesia kaya budaya, mulai dari beragam rumah, pakaian adat, bahasa, upacara, dan tari. Tari merupakan gerak tubuh sebagai ungkapan ekspresi jiwa yang menghasilkan keindahan dan mempunyai makna tersendiri. Tari dibagi menjadi tiga, yaitu tari tradisional, tari kontemporer, dan tari kreasi. Tiap jenis tari tersebut mempunyai karakteristik dan tingkat kesulitan masing-masing. Kali ini kita akan mempelajari mengenai tari kreasi. Baca juga Pengertian dan Jenis Tari Kreasi Pengertian tari kreasi Tari kreasi adalah tari yang gerakannya berasal dari perkembangan gerak tari tradisional. Tari kreasi tidak memiliki aturan tertentu mengenai gerak dan aspek tarian lainnya. Ada tiga jenis tari kreasi yaitu Tari kreasi daerah ataux tradisional adalah tari yang mengalami beberapa perubahan dari tari yang dilakukan berdasarkan tradisi. Terdapat beberapa perubahan tetapi masih memiliki ciri khas tarian daerah tersebut. Tari kreasi modern adalah tari yang tidak memiliki aturan tertentu baik gerakan maupun aspek lain dalam tari. Tari kreasi kontemporer adalah tari yang diciptakan karena adanya permasalahan atau isu yang beredar di masyarakat pada waktu itu. Ragam tari kreasi daerah Beberapa contoh tari kreasi daerah antara lain Tari Merak Tari merak berasal dari Jawa Barat. Penari menggambarkan keindahan burung merak dengan membentuk gerak tubuh menyerupai burung merak. Di dalam tari Merak terkandung berbagai nilai-nilai mulai dari religi dan kehalusan budi. Salah satu gerakan tari Merak bermakna perwujudan atas rasa kagum terhadap keindahan burung merak. Nilai kehalusan budi digambarkan dalam gerakan yang terstruktur secara baik, rapi, dan indah oleh penari. Baca juga Tari Kreasi Berkelompok dan Contohnya Youtube/tuaji they Tari Kupu-KupuTari Kupu-kupu Tari Kupu-kupu berasal dari Bali. Tari ini mengekspresikan kehidupan dari seekor kupu-kupu biru tua. Tari Kupu-Kupu merupakan tari kreasi baru yang menggambarkan ketenteraman dan kedamaian hidup sekelompok kupu-kupu yang berpindah-pindah dengan riang dari satu bunga ke bunga lainnya. Tari Yapong Tari Yapong berasal dari DKI Jakarta. Tarian ini menggambarkan tentang kehidupan masyarakat Betawi pada masa tahun 70 an. Tari Yapong adalah tari gembira yang dilakukan dengan gerak dinamis serta erotis. Tari Yapong salah satu tarian Betawi yang menceritakan kisah perjuangan Pangeran Jayabaya. Selain itu, tarian ini juga sebagai presentasi kehdiupan masyarakat Betawi. Tari Manipuren Tari Manipuren berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini dimodifikasi dari Tari Manipuri yang berasal dari India Timur. Tarian ini mengisahkan pola hidup para gadis di sungai Gangga. Baca juga Contoh Tari Kreasi Berpasangan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Konsep karya tari kreasi salah satunya adalah meniru tari yang bersumber dari hewan, misalnya, tari kupu-kupu. Foto antara minat generasi muda Indonesia terhadap seni tari tradisi, muncul juga seni tari kreasi baru. Konsep karya tari kreasi salah satunya. Tari kreasi ini dinilai sebagai peniruan tari yang bersumber dari binatang. Pengertian tari kreasi sendiri merupakan tarian yang mengalami perkembangan dari pola tarian nusantara yang sudah ada. Tarian yang bertolak dari tari tradisional ini tidak memiliki aturan yang baku dan formal. Susunan dalam tari kreasi juga tidak terikat oleh pola. Teknik maupun koreografinya bisa disesuaikan oleh dari buku Apresiasi Seni Seni Tari & Seni Musik oleh Yudhistira Ghalia Indonesia, sejumlah tokoh seni tari yang mengembangkan tari kreasi nusantara di Indonesia, antara lain Bagong Kussudiarjo, Didik Nini Thowok, Retno Maruti, Sardono Waluyo Kusumo, dan Eko Tari KreasiTari kreasi terbentuk dan berkembang sejak awal abad 20. Berdasarkan buku Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jika dilihat dari latar belakang sejarahnya, tari kreasi digagas oleh penari-penari dari Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa itu keluar dari batasan maupun aturan yang kaku seperti tari balet klasik. Adapun pelopor gerakan tari kreasi ialah seorang penari perempuan bernama Isadora kegiatan menari. Foto meninggalkan balet yang penuh aturan mengikat. Ia bertekad menggunakan tari sebagai media ekspresi pribadi dan menempatkan tari sebagai sebuah seni pertunjukan yang Tari KreasiDikutip dari buku Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, fungsi dari tari kreasi, yaitu sebagi berikutSebagai sarana hiburan bagi para petani dan penontonnya, tarian dalam kelompok ini bisa berupa tari pergaulan. Selain untuk mencapai kepuasan artistik tertentu, bentuk tari ini khusus ditampilkan sebagai seni pertunjukan yang dinikmati oleh para pertunjukan, tarian disajikan kepada penonton dengan garapan yang bervariasi dan berciri sebagai berikutMemerlukan kreativitas dan berlangsung di tempat ide yang mengarah pada pementasan yang bersifat Karya Tari kreasiSebuah karya tari mencerminkan budaya masyarakat, misalnya, tari nelayan dan tari tani. Tari nelayan muncul dan hadir dari masyarakat pelaut, sedangkan tari tani lahir dari masyarakat tersebut muncul karena stimulus para seniman dengan lingkungan sekitarnya. Lalu, muncul keinginan untuk meniru gerak-gerak alami. Gerakan tersebut selanjutnya diolah dengan 'digayakan' untuk menjadi sebuah tarian tercipta karena berbagai stimulus berupa penglihatan, pendengaran, perasaan yang diterapkan dalam bentuk tari dengan berbagai konsep. Berikut konsep karya tari kreasi dikutip dari buku Seni Budaya Kelas IX oleh Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPeniruan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatangMengacu pada lagu atau guru lagu.
Tarian Jawa Barat – Membicarakan tari tarian Indonesia memang tidak pernah habis karena setiap daerah, termasuk Jawa Barat memiliki tarian tradisional sendiri. Tidak hanya Jaipong, ternyata Jawa Barat memiliki beragam tarian lainnya. Contoh tarian Jawa Barat lainnya yakni tari topeng, tari merak, tari ketuk tilu, tari buyung, dan lain-lain. Bahkan, tari daerah Jawa Barat memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan tarian tradisional daerah lain. Misalnya, mulai dari gerak tari, kostum penari yang dikenakan, hingga iringan musiknya. Sebelum mengetahui beragam tarian Jawa Barat, simak ulasan mengenai karakteristiknya berikut ini Karakteristik Tarian Jawa Barat Berbeda dengan daerah lain, Jawa Barat memiliki gaya khas tersendiri. Tari ini kerap disebut sebagai tarian Sunda karena berasal dari Jawa Barat. Secara umum, karakteristik tariannya yakni memiliki gerakan yang ringan, rapat, dan juga cepat. Karakteristik tari yang dibawakan oleh penari perempuan, biasanya sangat bertenaga, enerjik, lincah, serta erotik. Selain itu, ciri khas lainnya yaitu adanya gerakan yang sangat kuat pada pinggul dan juga pangkal bagi penari perempuan. Untuk penari laki-laki, pada umumnya gerakannya terinspirasi dari koreografi ataupun gerakan pencak silat. Selain gerakannya, karakteristik dari tarian Jawa Barat yakni adalah dari sisi kostum yang dikenakan oleh para penari. Biasanya penari akan mengenakan pakaian yang memiliki warna-warna terang dan cerah. Selain itu, ada juga aksesoris yang melengkapinya, seperti sesumping, Garuda mungkur, sampur, dan lain sebagainya. Hal yang membedakan tari tradisional daerah ini dengan tarian lain yakni iringan musiknya. Pada tari Jawa Barat, musik yang digunakan untuk mengiringi penari adalah alat musik gamelan khas Jawa Barat. Selain itu, melodi yang dibawakan juga lebih enerjik, sesuai dengan gerakan penari. Baca Juga Tarian Jawa Tengah Contoh Tarian Jawa Barat Setelah mengetahui berbagai ciri khas dari tari Jawa Barat, kini saatnya mengetahui macam-macam tariannya. Pasalnya, ada banyak jenis tari dari Jawa Barat, Mulai dari tari jaipong, tari topeng, tari ketuk tilu, dan banyak lainnya. Jika penasaran apa saja tarian Jawa Barat, berikut ini adalah ulasannya 1. Tari Jaipong Ini adalah tari tradisional yang sangat populer di Jawa Barat dan sangat umum dipentaskan di berbagai acara maupun kegiatan. Tari ini diciptakan sekitar tahun 1960-an oleh Gugum Gumbira karena terinspirasi dari kesenian masyarakat Jawa barat, seperti ronggeng, kliningan, dan ketuk tilu. Ciri khas tari ini terdapat pada gerakannya yang bersemangat dan iramanya cepat. Ada empat gerakan utama pada tarian ini, yakni bukaan, pencugan, ngala, dan mincit. Iringan musik pada tarian ini menggunakan instrumen tradisional, seperti rebana, gendang, kecapi, rebab, gong, dan kecrek. Kemudian, sinden juga kerap kali mengirim alunan musiknya. 2. Tari Topeng Sesuai namanya, tarian yang berkembang di Cirebon ini menggunakan properti utama, yakni topeng untuk menutupi wajah penari. Selain tari topeng kelana yang terkenal, ada beragam jenis tari topeng lain, seperti topeng panji, samba, rumyang, dan tumenggung. Kelima jenis tari topeng ini disebut juga dengan Topeng Panca Wanda. Tiap jenis tarian topeng memiliki bentuk dan warna topeng yang berbeda-beda. Selain itu, masing-masing tari topeng juga memiliki gerakan, ekspresi, dan makna tarian yang berbeda. Secara umum, tarian Jawa Barat ini mengisahkan tentang perjalanan hidup manusia. Mulai dari kelahiran manusia, fase anak-anak, masa remaja, fase dewasa hingga sifat murka yang ada pada manusia. 3. Tari Merak Untuk tari tradisional asal Bandung, Jawa Barat ini diciptakan pada tahun 1955 oleh Raden TjeTje Somantri. Awalnya tarian ini diciptakan untuk acara penyambutan para delegasi Konferensi Asia Afrika. Gerakan tarian ini merepresentasikan gerak gerik burung merak jantan yang sedang memikat burung merak betina. Pada tari ini, irama musik yang mengiringi adalah gamelan laras salendro dengan lagu Macan Ucul. Seiring berjalannya waktu, tarian ini menjadi tari kontemporer sehingga gerakan tariannya tidak ada yang terikat dan berdasarkan kreasi sendiri. Baca Juga Tarian Jawa Timur 4. Tari Sampiung Disebut sebagai tari sampiung karena judul lagu pengiringnya sama dengan nama tarian ini. Alat musik pengiring dari tari sampiung yakni Tarawangsa, yang bentuknya mirip kecapi kecil dan dibunyikan dengan cara digesek. Banyak orang menyebut tari ini adalah tari Jentreng karena salah satu alat alat musik karawitan Sunda yang dikenalkan adalah Jentreng. Tarian ini kerap dipentaskan ketika upacara adat, seperti Rebo Wekasan, Pesta Panen, Seren Taun, dan lain-lain. Umumnya tarian ini dipentaskan secara tertutup, misalnya di dalam pendopo maupun bale. 5. Tari Ketuk Tilu Nama tarian Jawa Barat ini berasal dari alat musik pengiringnya yakni bonang atau 3 ketuk. Pasalnya, alat musik ini mampu mengeluarkan 3 suara, yakni gendang kecil, gendang besar, dan pola rebab. Masyarakat Sunda zaman dahulu, mementaskan tarian ini sebagai perwujudan rasa syukur dan bentuk kegembiraan dalam menyambut hari panen padi. Namun, sebelum tarian ini menjadi tari perayaan hari panen, pada zaman penjajahan Belanda, tarian ini berfungsi sebagai sarana hiburan. Kini tarian dipentaskan di berbagai acara, seperti pernikahan, festival tari, dan lain-lain. 6. Tari Sintren Selain tari topeng, Kota Cirebon juga memiliki tarian populer lainnya yakni tari sintren. Pada pementasannya, tarian ini sarat akan unsur magis sehingga penari pun harus dipersiapkan sebaik mungkin. Penari tarian ini haruslah penari perempuan yang masih gadis dan dalam keadaan suci. Bahkan, sebelum melakukan pementasan, penari harus melakukan puasa. Pada awal tarian, sang dukun akan membakar menyan dan membaca mantra, lalu dimulailah musik pengiring. Kemudian, penari mengenakan busana khusus dan menggunakan kaca mata hitam. Seluruh tubuh penari diikat dan dimasukkan ke dalam kurungan ayam. Kemudian, di dalam kurungan tersebut, penari melepaskan ikatan dan setelah kurungannya dibuka, penari lalu melakukan gerakan tari. Ketika menari, penonton akan melemparkan uang pada penari dan penari akan pingsan. Penari akan mendatangi penonton yang memberikan uang untuk berterima kasih dan ini artinya proses tarian sudah selesai. 7. Tari Ronggeng Gunung Berasal dari Pangandaran, Jawa Barat, tarian ini dibawakan oleh 6 hingga 10 penari. Peralatan musik yang digunakan adalah tiga buah ketuk, kendang, dan gong. Kemudian, nyanyian yang mengiringi tarian ini berkisah tentang kesedihan Dewi Samboja yang ditinggalkan Rada Anggalarang. Pada masa dahulu, tarian ini dipentaskan saat upacara adat pertanian. Namun, kini tarian ini digelar di berbagai macam acara, seperti khitanan, pernikahan, dan lain-lain. Tari ini begitu interaktif karena penari kerap kali mengajak penontonnya untuk ikut serta menari. Baca Juga Unsur Tari 8. Tari Buyung Ini adalah tarian Jawa Barat yang asalnya dari Kuningan dan diciptakan oleh Emilia Djatikusumah. Pada masa dahulu tarian ini digelar ketika adanya perayaan upacara adat Seren Taun atau upacara panen padi. Dengan begitu, tarian ini memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan atas hasil dari panen padi. Karakteristik dari tari buyung yakni para penari membawa buyung, atau benda mirip kendi di atas kepalanya. Hal tersebut menggambarkan kebiasaan masyarakat Kuningan ketika pergi ke sungai yang terletak di Pancoran Ciereng dengan membawa buyung. 9. Tari Ronggeng Bugis Nama lain dari tarian yang berasal dari Kota Cirebon ini adalah tari telik sandi. Tarian ini kental dengan unsur komedi karena kostum yang digunakan mirip badut dengan hiasan yang lucu dan mirip seperti pantomim. Apalagi tarian ini dibawakan oleh penari laki-laki sehingga tarian ini kerap kali memancing gelak tawa penonton. Pada awalnya tarian ini terinspirasi dari Pasukan Telik Sandi, yakni sebuah kelompok yang dibentuk atas inisiatif Sunan Gunung Jati. Beliau membentuk kelompok tersebut sebagai mata-mata wilayah Pajajaran yang dilakukan orang Bugis yang ada di Cirebon. 10. Tari Kamonesan Penari tarian Jawa Barat ini berjumlah 8 orang, yakni 4 laki-laki dan 4 perempuan. Kostum penari berwarna cerah, seperti hijau, kuning, biru, dan merah. Keunikan tarian ini terdapat pada bakul yang dibawa penari perempuan yang menggambarkan kehidupan perempuan Sunda yang hendak ke sawah. Kemudian, penari laki-laki mengibarkan selendang seakan-akan menyambut kedatangan penari perempuan. Tarian ini menjadi lebih hangat dan hidup karena adanya iringan alat musik suling, gamelan khas Sunda, dan gendang. Pasalnya, tarian ini menggambarkan bagaimana masyarakat Sunda menjalani kehidupan keseharian. 11. Tari Wangsa Suta Berasal dari Sukabumi, tarian ini dibawakan oleh beberapa penari laki-laki. Pasalnya, kisah tarian ini adalah mengenai pertempuran Wangsa Suta. Yakni seorang pemuda yang membuka lahan yang akan menjadi Kota Sukabumi. Tujuan membuka lahan adalah untuk memenuhi syarat untuk menikah dengan Nyi Pudak Arum. Dalam prosesnya, Wangsa Suta harus berperang dengan utusan Demang Kartala, yakni penculik Pudak Arum. Gerakan tarian ini sangat tegas dan membentuk formasi peperangan sesuai ceritanya. Kostum yang digunakan berwarna kuning dengan desain dan atribut khas Sunda. Iringan musiknya mirip dengan musik bali, namun terdapat tambahan suling. Penutup Artikel Tarian Jawa Barat Itulah ulasan yang menarik tentang 11 tarian Jawa Barat yang bisa dijadikan referensi. Semua tarian tersebut kerap digelar di berbagai pertunjukkan hingga kini. Baik untuk upacara adat, penyambutan tamu, acara pernikahan, maupun kegiatan lainnya. Dengan begitu, tari-tarian tersebut akan tetap lestari dan tidak hilang tergerus zaman. Tarian Jawa Barat
Ilustrasi seni tari yang ada di Indonesia. Sumber Indonesia dikenal kaya akan seni dan budaya. Tiap daerah memiliki seni budaya tersendiri yang tidak ada di daerah lain. Salah satunya adalah seni tari. Hampir di setiap daerah memilili keunikan tersendiri, baik itu dari gerakan, pakaian maupun musik yang mengiringi. Berikut 3 ciri-ciri gerak tari Sumatra yang Ciri-Ciri Gerak Tari SumatraMengutip buku berjudul Pendidikan Seni Tari Buku untuk Mahasiswa karangan Taat Kurnita Yeniningsih 2018 26, tari adalah gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama serta mempunyai maksud tari tradisional yaitu tari yang lahir dan berkembang di daerah tertentu berpedoman pada kebiasaan dan adat turun-temurun yang dianut oleh masyarakat di daerah tradisional yang ada di berbegai daerah Indonesia memiliki beberapa fungsi, yaitu 1. Media upacara keagamaan 3. Media upacara perayaan-perayaan dalam kehidupan Dengan perbedaaan latar belakang dan fungsi tari tradisional, maka setiap tari di daerah memiliki ciri khas masing-masing, termasuk tari daerah daerah Sumatra memiliki ciri-ciri gerakan tersendiri dibandingan dengan tari daerah lainnya, diantaranyaGerak tari pada umumnya dilakukan secara lincah dan tari lebih menekankan pada gerakan-gerakan lengan, tangan, jari, leher, dan kepala sangat sederhana atau tidak rumit, seperti gerakan jari membuka dan di atas adalah gerakan tari secara umum, namun tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, yaituTari dari daerah Sumatra Barat memiliki gerakan yang sederhana, banyak menggunakan gerak tangan dengan jari yang membuka, badan naik turun dan tari porong dari Sumatra Barat. Tari daerah Sumatra Selatan memiliki ciri-ciri gerakan yang lincah, membawa cawan berisi lilin, dan badan merendah dalam membawa tari daerah Sumatra Utara adalah gerakan yang lincah, ringan, dinamis, dan sangat Nangroe Aceh DarusalamTari daerah ujung Sumatra ini diperagakan dengan lincah, luwes, dan ringan. Selain itu memiliki tari daerah NAD sering diikuti dangan gerakan tepuk daerah Jambi dan Riau ciri-ciri gerakan yang cepat, lincah, dan dinamis. Tari daerah Jambi dan Riau juga sering melakukan loncatan dan putaran badan yang diikuti dengan liukan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, seharusnya kita dapat mengetahui tarian daerah-daerah di Indonesia dan tetap melestarikan budaya tersebut agar tidak hilang ditelan zaman. MZM
jelaskan ciri khas konsep gerakan tari barat